A Simple Poem about the Courage of Life. Sebuah Puisi Sederhana tentang Keberanian Hidup

HERY SHIETRA, A Simple Poem about the Courage of Life. Sebuah Puisi Sederhana tentang Keberanian Hidup

Allowing ourselves to experience calamities and accidents,

Then it’s scary.

Realizing this truth,

Apart from that, nothing else seemed so scary.

Hurting and harming ourselves,

Then that's despicable.

Realizing this truth,

We no longer have to worry about what other people say about us.

We just need to continue our journey of life,

Minding our own business,

Building our future,

And live happily.

In short,

That is the art of living strong, tough, and resilient,

In the midst of the harshness of life and the unkindness of the selfish human race today,

That is the ability and willingness to be compassionate towards ourselves.

When we are repeatedly hurt,

Often injured,

Often disappointed,

Treated unfairly,

Our subconscious, unwittingly, is hijacked by such toxic relationships that make us say to ourselves,

That how worthless we are,

So that people often hurt us,

Not appreciated at all.

However,

When it happens to us,

Or thoughts arise that look down on our own existence,

Always be aware,

That respecting us is not someone else’s main task,

But it is an obligation that is borne by ourselves,

Namely, the responsibility to respect ourselves.

Other people can hurt us,

But it is our basic duty to protect and save ourselves,

Use the right to take care of yourself,

Without the need to ask permission from others or ask anyone’s opinion.

Other people are not nice to us,

It’s no one else’s business either.

But it is our business to ourselves to be kind and compassionate.

People out there are neither patient nor understanding towards us,

So let others live with their respective attitudes,

We just focus on ourselves,

By being patient with ourselves,

And be very understanding of ourselves.

That’s why,

When there is no other option to choose from,

Then it is better to be hurt by others,

Instead we choose to hurt ourselves.

There’s no need to be timid or afraid,

Because it’s a delusion,

When we assume that by being afraid and weak,

Then other people will respect us and will not hurt us.

We can go on living,

Even though many people only hurt us,

And no one wants to appreciate or understand us,

That’s what’s called,

POSITIVE THINKING.

There is no need to be afraid that other people will not be responsible after harming or hurting us,

They want to be responsible or not,

That’s their business,

And become their Bad Karma,

For them to pick themselves in the future.

We also don’t need to beg for them to no longer hurt or harm us,

Just let them dig their own grave,

Deeper and deeper.

At least,

at the very least,

When we are overcome by fear,

So don’t show that fear,

Even if our whole body and mind are attacked by fear that freezes our heart,

So that we are not eaten by predatory humans who roam a lot outside or inside our own homes.

To live in peace,

We must be prepared to be disliked by others.

Like a clown,

Even though he was laughed at by the children who witnessed the clown’s performance,

The clown never feels offended or cornered,

Simply because the clown from the beginning had mentally prepared for all such possibilities.

In order to become a good individual and person who is responsible towards ourselves,

So we need to prepare ourselves not to please everyone we meet.

Even if everyone in this world doesn’t like us,

But we are not negligent in respecting ourselves,

So no regrets will wait for us in the future,

Whatever the consequences we will face,

There is nothing worse than failing to respect ourselves.

The ability to appreciate ourselves,

Is the greatest mental immunity that human civilization has ever known,

Don’t let anyone take it from us,

Because that’s the key to survive in the midst of the rigors of natural selection filled with predatory humans.

Moreover,

It’s not someone else’s main job to like us,

But it is our duty to like ourselves.

© HERY SHIETRA Copyright.

 

Membiarkan diri kita mengalami petaka dan kecelakaan,

Itu barulah menakutkan.

Menyadari kebenaran demikian,

Diluar itu tidak ada lagi yang tampak begitu menakutkan di dunia manusia ini.

Menyakiti dan mencelakai diri kita sendiri,

Itu barulah tercela.

Menyadari kebenaran demikian,

Kita tidak lagi perlu memusingkan apapun yang dikatakan oleh orang lain mengenai diri kita.

Kita cukup melanjutkan perjalanan hidup kita,

Mengurus urusan kita sendiri,

Membangun masa depan kita,

Dan hidup berbahagia.

Singkatnya,

Itulah seni untuk hidup secara tegar, tabah, serta tangguh,

Di tengah kerasnya hidup dan tidak ramahnya umat manusia yang serba egoistik dewasa ini,

Yakni kemampuan dan kemauan untuk berwelas asih terhadap diri kita sendiri.

Ketika kita berulang kali disakiti,

Sering dilukai,

Kerap dikecewakan,

Diperlakukan secara tidak adil,

Alam bawah sadar kita pun tanpa disadari dibajak oleh relasi beracun demikian yang membuat kita berkata kepada diri kita sendiri,

Bahwa betapa tidak berharganya diri kita ini,

Sehingga orang-orang sering menyakiti diri kita,

Sama sekali tidak dihargai.

Namun,

Ketika itu terjadi pada diri kita,

Atau timbul pemikiran yang memandang rendah eksistensi diri kita sendiri,

Sadarilah selalu,

Bahwa menghargai diri kita ini bukanlah tugas utama orang lain,

Namun merupakan kewajiban yang dipikul oleh diri kita sendiri,

Yakni tanggung jawab untuk menghargai diri kita sendiri.

Orang lain bisa saja menyakiti diri kita,

Namun adalah kewajiban asasi kita untuk melindungi dan menyelamatkan diri kita sendiri,

Gunakanlah hak untuk menjaga diri,

Tanpa perlu meminta izin kepada orang lain ataupun meminta pendapat kepada siapapun.

Orang lain tidak bersikap baik terhadap diri kita,

Itu pun bukanlah urusan orang lain,

Namun adalah urusan diri kita terhadap diri kita sendiri untuk bersikap baik dan penuh welas asih.

Orang-orang di luar sana tidak bersikap sabar dan juga tidak penuh pengertiaan terhadap diri kita,

Maka biarkanlah orang lain hidup dengan sikap mereka masing-masing,

Kita cukup berfokus kedalam diri kita sendiri,

Dengan bersikap penuh kesabaran terhadap diri kita sendiri,

Dan bersikap penuh pengertiaan terhadap diri kita sendiri.

Karena itulah,

Ketika tidak ada pilihan lain untuk dipilih,

Maka lebih baik disakiti oleh orang lain,

Daripada kita memilih untuk menyakiti diri kita sendiri.

Tidak perlu bersikap gentar ataupun takut,

Karena adalah delusi,

Ketika kita berasumsi bahwa dengan bersikap takut dan lemah,

Maka orang lain akan meghargai diri kita dan tidak akan menyakiti kita.

Kita bisa melanjutkan hidup,

Sekalipun banyak orang yang hanya menyakiti diri kita,

Dan tidak ada siapapun yang mau menghargai ataupun mengerti diri kita,

Itulah yang disebut sebagai,

POSITIVE THINKING.

Tidak perlu merasa takut bahwa orang lain tidak akan bertanggung-jawab setelah merugikan ataupun menyakiti diri kita,

Mereka mau bertanggung jawab atau tidaknya,

Itu urusan mereka,

Dan menjadi Karma Buruk mereka,

Untuk mereka petik sendiri dikemudian hari.

Kita pun tidak perlu mengemis-ngemis kepada mereka untuk tidak lagi menyakiti ataupun merugikan diri kita,

Biarkan saja mereka menggali lubang kubur untuk diri mereka sendiri,

Semakin dalam dan semakin dalam.

Setidaknya,

Paling tidak,

Ketika kita dikuasai oleh perasaan takut,

Maka jangan tunjukkan rasa takut itu,

Sekalipun sekujur tubuh dan pikiran kita diserang oleh ketakutan yang membekukan hati,

Agar kita tidak dimakan oleh para manusia predator yang banyak berkeliaran di luar ataupun di dalam rumah kediaman kita sendiri.

Untuk hidup damai,

Kita harus siap untuk tidak disukai oleh orang lain.

Ibarat seorang badut,

Sekalipun ia ditertawakan oleh anak-anak yang menyaksikan atraksi sang badut,

Sang badut tidak pernah merasa tersinggung ataupun tersudutkan,

Semata karena sang badut sejak awal telah menyiapkan mental untuk semua kemungkinan demikian.

Dalam rangka menjadi individu dan pribadi yang baik serta bertanggung jawab terhadap diri kita,

Maka kita perlu mempersiapkan diri untuk tidak menyenangkan semua orang yang kita jumpai.

Sekalipun semua orang di dunia ini tidak menyukai diri kita,

Namun kita tidak abai dalam menghargai diri kita sendiri,

Maka tiada penyesalan yang akan menunggu kita dikemudian hari,

Apapun konsekuensi yang akan kita hadapi,

Tidak ada yang lebih buruk daripada gagal menghargai diri kita sendiri.

Kemampuan untuk menghargai diri kita sendiri,

Merupakan imunitas mental terbesar yang pernah dikenal oleh peradaban umat manusia,

Jangan biarkan siapapun merampasnya dari kita,

Karena itulah kunci untuk bertahan ditengah kerasnya seleksi alam yang dipenuhi para manusia predator.

Terlagi pula,

Bukanlah tugas utama orang lain untuk menyukai diri kita,

Namun adalah tugas diri kita untuk menyukai diri kita sendiri.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.

Konsultan Hukum HERY SHIETRA & PARTNERS